Selasa, 23 April 2013

DZIKIR BERSUARA SETELAH SHOLAT BUKAN BID’AH TAPI DIANJURKAN



Dzikir bersuara atau dzikir zahr setelah sholat yang biasa dilakukan oleh kaum muslimin di Indonesia sudah berjalan dengan baik. Semenjak Islam masuk di wilayah nusantara ini maka selama itu pula kegiatan dzikir zahr ini berjalan hingga saat ini. Tetapi belakangan ini, muncul sebuah aliran yang berasal dari Arab Saudi yang menyerang dan membid’ahkan bahkan mengklaim masuk nereka bagi kaum muslimin yang melakukan berdzikir bersuara atau dzikir jahr. Sehingga dengan demikian kaum muslimin merasa terusik dan terganggu akan ibadah tersebut. Maka lewat tulisan singkat ini saya ingin menguatkan dan memotivasi apa yang sudah dilakukan oleh kaum muslimin berupa dzikir bersuara atau dzikir jahr.

Aliran yang mengatasnamakan Salafi atau Wahabi ini, tidaK hanya membid’ahkan dan menyesatkan saudaranya sesame muslim yang dzikir bersuara setelah sholat akan tetapi mereka juga membid’ahkan dan menyesatkan siapa pun yang berdzikir bersuara.

Saudaraku, bahwa dzikir bersuara atau dzikir jahr itu dianjurkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana dalam Hadis Kudsi beliau bersabda sebagai berikut:

بقول الله تعالى: أنا عند ظن عبدى بي, وانا معه اذا ذكرني فانذكرني فى نفسه ذكرته فى نفسى, وان ذكرنى فى ملا ذكرته فى ملا خير منهم (متفق عليه)

Artinya: Allah ta’ala berfirman “ Aku kuasa untuk berbuat seperti harapan hambaku terhadapku,[1] dan aku kausa senantiasa menjaganya dan memberikan taufik serta pertolongan terhadapnya jika ia menyebut namaku, jika menyebutku dengan lirih maka Aku akan memberinya pahala dan Rahmat secara sembunyi sembunyi, dan jika ia menyebutku secara berjama’ah atau dengan suara jahr maka Aku akan menyebutnya dikalangan para malaikat yang mulia (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam Hadis yang lain Rasulullah SAW bersabda:
لا يقعد قوم يذكرون الله تعالى الا حفتهم الملائكة وغسيتهم الرحمة ونزلت عليهم السكينة وذكرهم الله فيمن عنده (رواه مسلم)
Artinya: tidaklah sekelompok orang yang berkumpul dan berdzikir menyebut asma Allah kecuali mereka akan di kelilingi oleh para malaikat, di liputi rahmat, diturunkan kepada mereka ketenangan dan Allah sebut mereka dikalangan para malaikat yang mulia. (HR Muslim)

Dalam hadis yang lain juga di jelaskan, suatu ketika Nabi Muhammad SAW keluar melihat sekelompok sahabat yang sedang duduk bersama, lalu Rasulullah bertanya: apa yang membuat kalian duduk bersama di sini? Mereka menjawab, kami duduk berdzikir kepada Allah dan memuji Nya, kemudian Rasulullah bersabda:
انه اتاني جبريل فأخبرني أن الله يباهي بكم الملائكة (رواه مسلم والترميذى)
Artinya: sungguh aku di datangi Jibril dan ia memberitahukan kepadaku bahwa Allah membanggakan kalian di kalangan para malaikat” (HR Muslim dan At Tirmidzi)

Dari keterangan sejumlah hadis diatas cukup untuk kita jadikan sebagai dalil bahwa berkumpul untuk berdzikir dengan bersuara itu tidak jadi masalah. Tidak bid’ah, tidak sesat, akan tetapi dianjurkan dan sunnah. Rasulullah mendatangi sahabatnya yang sedang berkumpul untuk berdzikir kepada Allah tidak membid’ahkannya apalagi sampai menyesatkannya akan tetapi memberikan apresiasi bahwa amalan tersebut sangat disenangin Allah. Lalu siapakah yang bid’ah? Yang ahli bid’ah adalah mereka yang membidahkan saudaranya yang dzikir jahr.

Lalu bagaimana dzikir bersuara setelah sholat? Cukup hadis di bawah ini jawabannya
قال ابن عباس ان رفع الصوت بالذكر حين ينصرف الناس من المكتوبة كان على عهد رسول الله صلى الله عليه و سلم. وقال: كنت اعلم انهم انصرفوا بذالك اذا سمعته
Artinya: Ibnu Abbas mengatakan, “ sesungguhnya mengeraskan bacaan dzikir selasai melaksanakan sholat fardhu pernah dilaksanakan pada masa Rasulullah SAW. Dan ia mengatakan, “ saya mendengar hal itu[2] ketika mereka telah melaksanakan sholat. (HR Bukhari Muslim)

Dari keterangan diatas bahwa dzikir bersuara setelah sholat dianjurkan karena pada zaman Rasulullah SAW sudah terjadi dzikir bersuara tersebut. Oleh karena itu sudah benarlah apa yang dilakukan oleh ummat islam selama ini. Lalu apabila diantara ummat islam yang tidak melaksanakan dzikir berjama’ah atau bersuara setelah sholat, tidak apa apa tetapi jangan menyerang dan membid’ahkan saudaramu yang dzikir berjama’ah dan bersuara. Wajibnya sesame muslim adalah bersaudara bukan membid’ahkan.

Hasbunallah
Abdul Hakim Abubakar



[1] Maksudnya adalah jika ia berharap untuk diampuni akan Aku ampuni dosanya, jika ia mengira taubatnya diterima, maka akan Aku terima taubatnya, jika ia berharap akan Aku kabulkan doanya maka akan Aku kabulkan doanya, dan jika ia mengira akan Aku cukupkan kebutuhannya, maka akan Aku cukupkan kebutuhan yang di mintanya.
[2] Dzikir jahr atau dzikir bersuara setelah sholat

MELANTIK PEJABAT ALA RASULULLAH SAW



Dalam sebuah riwayat yang di keluarkan oleh Imam At Tirmidzi bahwa, suatu hari Rasulullah SAW mengutus Mu’adz bin Jabbal menjadi Gubernur di Yaman. Sebelum keberangkatannya ke Yaman Rasulullah SAW berpesan atau melantik Mu’adz bin Jabbal  dengan sabdanya sebagai berikut :

اتق الله حيثماكنت وأتبع السيّئة الحسنة تمحها وخالق الناس بخلق حسن (رواه الترميذى)

Artinya: bertaqwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada, ikutkannlah segenap keburukan yang kamu lakukan dengan kebabaikan, karena itulah yang dapat mengahapusnya dan bergaullah dengan orang orang dengan akhlak yang baik. (HR At Tirmidzi)

Menurut hadis diatas bahwa 3 hal yang harus di lakukan Mu’adz bin Jabbal dalam menjalankan masa tugasnya selama berdinas :

Pertama: اتق الله حيثماكنت bertaqwalah kepada Allah dimana saja kamu berada. Yang dimaksud bertaqwa kepada Allah dalam kesendirian, sebagaimana kamu bertaqwa kepadaNya pada saat keramaian orang banyak, salah satu hal yang dapat membantu seseoarang agar bisa bertaqwa adalah dia yakin kalau Allah selalu melihatnya dalam segala keadaan. Kenapa harus bertaqwa dimana saja berada? Karena selama bertugas di Yaman Mu’adz bin Jabbal jauh dari penglihatan dan pengawasan Rasulullah, juga jauh dari para sahabatnya. selama bertugas di Yaman memungkinkan untuk berbuat dosa dan maksiat serta korupsi. Tetapi kalau bertaqwa kepada Allah dimanapun berada, maka kemaksiatan apapun bentuknya dapat dihindari.

Kedua: وأتبع السيّئة الحسنة تمحها ikutkanlah segenap keburukan yang kamu lakukan dengan kebabaikan, karena itulah yang dapat mengahapusnya. Maksudnya adalah jika kamu wahai Mu’adz melakukan kesalahan, mohonlah ampun kepada Allah atas segala dosa yang dilakukan. Selanjutnya lakukan kebaikan yang akan menghapus keburukan dan kesalahan tersebut. Seakan akan kalau sudah bersalah jangan arogan dan jangan sombong.  

Ketiga: وخالق الناس بخلق حسن bergaulah dengan orang orang menggunakan akhlak yang baik. Maksudnya, selama kamu Mu’adz bertugas di Yaman maka pargaulilah warga dan rakyatmu dengan baik, dengan akhlak yang baik maka kamu akan dapat dengan mudah diterima oleh rakyatmu. Jangan pandang warna kulitnya, jangan pandang berbeda kelompoknya kalau mereka adalah rakyatmu maka perlakukan dengan baik.

Tiga hal yang di sampaikan Rasulullah kepada Mu’adz bin Jabbal diatas menjadi rujukan dan tauladan bagi para pemimpin bangsa dan daerah saat ini. Maka tiga hal ini harus dijadikan pelajaran untuk mengemban amanah. Lewat tulisan singkat ini pula aku ingin berpesan kepada kalian wahai para pejabat atau yang akan menjadi pejabat di satu tempat, baik didaerah, dikantor atau di komunitas apapun.

Pertama: bertaqwalah kalian dimana saja kalian berada. Apabila kalian bekerja dikantor, atau dimanapun kalian berada maka bertaqwalah kepada Allah, dengan modal taqwa ini kalian tidak akan bermaksiat, tidak akan korupsi. Banyaknya kasus korupsi yang marak sekarang ini akibat kalian tidak bertaqwa kepada Allah. Kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru dan kepala sekolah juga akibat dia tidak bertaqwa kepada Allah. Bahkan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum pejabat dan oknum anggota dewanpun karena mereka semuanya tidak bertaqwa kepada Allah. Bahkan banyaknya oknum artis dan pengusaha serta pejabat negara yang mendatangi dukunpun bagian dari tidak bertaqwa kepada Allah SWT.
Kedua: apabila kalian berbuat dosa maka ikutkan perbuatan dosa dan maksiat tersebut dengan berbuat baik. Sesali perbuatan dosa dan maksiat dan jangan malah bangga kalau terkena kasus suap, korupsi dan zinah serta  maksiat yang lain. Dengan menyesalinya kalian akan menjadi manusia suci karena dosa akan di ampuni Allah serta rakyat akan menyayangi kalian.

Ingatkah akan kisah Nabi Adam AS yang di kisahkan Allah dalam Al Qur’an, bahwa Nabi Adam dan Istrinya Hawa dilarang Allah untuk mendekati sebuah pohon (QS. Al Baqarah, 35), tapi yang terjadi adalah larangan Allah tersebut di laksanan oleh Nabi Adam dan Istrinya Hawa. Sehingga mereka di usir Allah dari menikmati indahnya surge. Akan tetapi Nabi Adam dan istrinya Hawa tidak sombong dan tidak mengatakan ada konspirasi politik, Nabi Adam dan Hawa istrinya beristigfar serta menyesali atas perbuatan dosanya serta melaksanakan perbuatan baik. (QS Al  A’raf ayat 23).

Jangan seperti Iblis, dimana Iblis ini di perintahkan Allah untuk sujud kepada Nabi Adam, tetapi Iblis tidak mau bersujud, Iblis malah Sombong, takabur dan arogan QS Al baqarah ayat 35 serta iblis menuduh ada konspirasi politik, iblis mengklaim dirinya paling suci dan bersih sedangkan adam adalah makhluk kotor dan tidak punya kelebihan apa apa.

Kalau kalian mengakui perbuatan dosa dan maksiat serta korupsi, beristigfar dan meninggalkan maksiat tersebut serta berbuat baik sebanyak mungkin. Maka yang demikian itu adalah generasi Nabi Adam. Kalau kalian tidak mengakui perbuatan dosa dan maksiat serta korupsi, tidak beristigfar dan tidak meninggalkan maksiat tersebut serta tidak berbuat baik apalagi mala membela diri. Maka orang yang demikian itu adalah generasi iblis.

Ketiga: pergaulilah semua rakyatmu dengan akhlak yang baik. Ajarkan rakyatmu untuk berkelakuan yang baik. Jangan mempergauli rakyatmu hanya yang menyoblos kamu saja wahai pejabat, jangan memberikan proyek kepada orang yang loyal kepadamu saja wahai pejabat, dan jangan berbuat hanya untuk partai politik saja wahai pejabat. Akan tetapi pergaulilah seluruh rakyatmu dengan cara yang baik, yang sopan dan akhlak mulia walaupun mereka tidak memilihmu, bukan partai politikmu. Inilah akhlak Rasulullah SAW, akhlaknya para sahabat Nabi juga akhlak para tabi’in serta ulama. Dengan akhlak yang baik dan mulia dalam bergaul bersama rakyat maka rakyatpun akan baik dan sopan kepada pemimpinnya.

Seharusnya para pemimpin di negeri ini di lantik dan di ajarkan pesan nabi Muhammad SAW ini saat mereka menjabat sebuah tugas negara. Dengan mengamalkan pesan yang mulia ini dalam menjalankan tugas negara maka mereka tidak akan maksiat dan korupsi, mereka akan mengakui kesalahannya dan tidak akan melawan hokum, mereka pun akan bergaul dengan rakyatnya menggunakan akhlak yang mulia. Apabila mereka siap menjalankan tiga amanat Rasulullah ini dipersilahkan untuk melanjutkan tugasnya, apabila tidak mampu menjalankan tiga pesan Nabi Muhammad ini dipersilahkan untuk meninggalkan tugasnya.

Hasbunallah
Abdul Hakim Abubakar

BERSALAMAN SAMBIL BACA SHOLAWAT BUKAN BID’AH TAPI SUNNAH



Belakangan ini muncul sebuah aliran yang menyerang kaum muslimin Indonesia dengan membid’ahkan dan menyesatkan hanya karena berbeda pemahaman dalam hal khilafiyah dan furu’iyah. Diantara yang di bid’ahkan oleh mereka adalah kebiasaan ummat islam Indonesia berjabatan tangan sambil membaca sholawat setelah sholat dan setelah mengadakan perkumpulan berupa pengajian atau semisalnya. Lewat tulisan singkat ini saya ingin menjawab tuduhan mereka dan ingin memberikan dukungan kepada saudaraku yang sudah terbiasa berjabatan tangan sambil membaca sholawat kepada nabi Muhammad SAW agar amalan tersebut terus di amalkan.
Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:
عن انس عن النبي صلى الله عليه وسلم, قال: مامن عبدين متحابين فى الله يستقبل أحدهما صاحبه فيتصافحان ويصليان على النبي صلى ألله عليه وسلم الا لم يتفرقا حتى تغفر ذنوبهماماتقدم منهاوما تأخّر. أخرجه أبويعلى والبيهقى فى شعب الايمان
Artinya: “tidaklah dua orang hamba yang saling mencintai di jalan Allah saling berhadapan lalu berjabatan tangan dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, kecuali pasti mereka tidak berpisah sebelum diampuni dosanya baik yang terdahulu maupun yang kemudian” (HR Abu Ya’la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Syu’abul Iman.)

Menurut hadis diatas bahwa berjabatan tangan sambil membaca sholawat maka dosa dosa mereka diampuni Allah SWT. Dari keterangan hadis inilah yang dijadikan sumber rujukan oleh ummat Islam Indonesia, bahwa setelah mereka mengadakan pengajian lalu berjabatan tangan sambil membaca sholawat, setelah menjalankan sholat lima waktu pun ummat Islam Indonesia sudah terbiasa berjabatan tangan sambil membaca sholawat صلى ألله محمد   . ketahuailah wahai saudaraku yang anti berjabatan tangan sambil membaca sholawat bahwa amaliah tersebut bukan bid’ah tetapi sunnah, sebagaimana yang di sabdakan oleh Rasulullah SAW

Ketahuilah bahwa keberadaan kalian di tengah ummat akan merusak perpecahan persaudaraan karena ulah kalian yang membid’ahkan dan menyesatkan amaliah saudaramu, padahal amaliahnya tidak bertentangan dengan syari’at.

Ketahuilah wahai saudaraku ummat Islam Indonesia yang sudah terbiasa berjabatan tangan setelah sholat 5 waktu dan setelah pengajian maka terus lakukan, karena perbuatan tersebut berdasarkan hadis Rasulullah SAW.

Hikmah ummat Islam selalu berjabatan tangan adalah akan melunturkan permusuhan dan kekerasan hati diantara mereka. Dengan demikian akan terus terbina persaudaraan dan keramahan dalam bersikap dan bergaul dengan satu sama lain.

Selasa, 16 April 2013


BERDZIKIRLAH KEPADA ALLAH

Di dalam Al Qur’an Allah menggambarkan tentang orang orang munafik dan orang orang yang beriman. Diantara ciri orang orang munafik menurut Al Qur’an surat An Nisa ayat 142 adalah  ولا يذكرون الله الا قليلا artinya dan mereka tidak mengingat Allah melainkan sedikit sekali. Menurut ayat ini bahwa orang orang munafik sedikit sekali ingat Allahnya, sedikit sekali sholat dan beribadahnya kepada Allah, mereka lebih banyak berbuat durhaka dari pada berbuat baiknya.

Sedangkan orang orang yang beriman adalah mereka senantiasa mengingat dan menyebut Allah. Waktu yang diberikan Allah senantiasa untuk beribadah dan menyembah kepada Nya. Berkaitan dengan hal demikian Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Al Ahzab ayat 41-42 sebagai berikut :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.

Menurut ayat diatas bahwa orang orang yang beriman mereka yang senantiasa berdzikir kepada Allah, tidak pernah meninggalkan sholat yang wajib maupun bahkan yang sunnah dan selalu berbuat baik dalam segala hal. Diantara dzikir yang harus diamalkan oleh orang orang yang beriman adalah bertasbih di waktu pagi dan sore hari. Kalimat tasbih sangat banyak bentuknya dalam Al Qur’an untuk di gunakan berdzikir kepada Allah, tetapi kalimat tasbih yang pendek dan mudah diucapkan oleh orang awam adalah سبحان الله وبحمده  . maka selayaknya untuk senantiasa bertasbih atau memahasucikan Allah SWT.

Berdzikir dan menyebut asma Allah tidak hanya dilakukan dalam masjid atau musholah, akan tetapi bisa dilakukan diatas kendaraan, bisa dilakukan dalam rumah, bisa di lakukan dalam kantor dan tempat kerja, bisa dilakukan saat berjalan, dan bisa dilakukan saat berbaring. Orang cerdas bukan hanya mengandalkan otak untuk menganalisa dan membuat konsep untuk sesuatu, orang cerdas bukan yang bergelar Prof, Dr, Drs, SH, dan SS apapun akan tetapi orang cerdas menurut Al Qur’an surat Ali Imron ayat 190-191 adalah sebagai berikut:

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.

Menurut ayat diatas bahwa yang dinamakan orang yang berakal alias cerdas adalah orang yang selalu berdzikir kepada Allah saat berdiri, duduk dan dalam keadaan berbaring, lalu yang kedua adalah mereka memikirkan tentang ciptaan Allah yang ada di bumi dan di langit dan yang ketiga adalah mereka berdoa supaya terhindar dari api neraka karena sungguh agung ciptaan Allah. Tiga hal ini harus ada bersama mereka yang mengaku cerdas dan pintar, buat apa bergelar Prof, Dr, Drs, SH, dan SS tapi tidak pernah berdzikir dan berdoa kepada Allah. Yang diasah bukan hanya otak akan tetapi hati pun harus diasah dengan berdzikir. Otak porsinya untuk berpikir dan menganalisa sedangkan hati untuk berdzikir pada akhirnya untuk merasakan. Pintar merasa bukan merasa pintar. Kalau merasa pintar sangat banyak tapi yang pintar merasa sungguh sangat sedikit.

Dalam Al Qur’an pun terdapat bentuk tasbih yang bisa digunakan untuk mendapatkan yang dihajatkan, seperti untuk mendapatkan ilmu dari Allah. Terdapat dalam surat Al Baqarah ayat 32 sebagai berikut:

    سُبْحَانَكَ لاَ عِلْمَ لَنَآ إِلاَّ مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ

Ayat ini bisa dibaca untuk kemudahan mendapatkan ilmu. Apabila putra putri kita susah belajar ilmu maka bacakan ayat ini sebanyak mungkin lalu tiupkan diair putih dan diminumkan kepada anak yang dimaksud, insya Allah dengan ijin Allah putra putri kita akan mendapatkan ilmu serta mudah mempelajari ilmu pengetahuan. Apabila kita punya putra putri, teman teman, sanak saudara serta family yang belum dapat jodoh atau belum nikah, terdapat dalam Al Qur’an yang menjadi pemodan kita yaitu dalam surat Yasin ayat 36 sebagai berikut:
    سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ اْلأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنبِتُ اْلأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لاَيَعْلَمُونَ

Ayat diatas di baca sebanyak mungkin lalu ditiupkan ke air putih dan diminumkan kepada orang yang dimaksud, insya Allah dengan ijin Allah putra putri, teman teman, sanak saudara dan family kita yang dimaksud akan mendapatkan jodoh dan pasangan hidup. Apabila kita ingin menjadi pejabat bisa mewiridkan ayat Al Qur’an dibawah ini :

   فَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَىْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Ayat 83 dalam surat yasin ini apabila dibaca dan di wiridkan dengan tujuan agar kita menjadi pemimpin atau pejabat, insya Allah dengan ijin Allah akan di ijabah Allah SWT.

Ayat ayat Al Qur’an di atas merupakan tasbih dalam Al Qur’an, apabila kita gunakan untuk meraih cita cita dan tujuan yang dimaksudkan diatas maka dapat tercapai. Oleh karena itu lewat tulisan singkat ini aku pesan kepada saudara saudara ku, apabila ingin menjadi manusia cerdas dan mendapatkan bimbingan ilmu dari Allah maka wiridkan ayat yang dimaksud diatas. Demikian juga apabila saudara saudaraku ingin mendapatkan pasangan hidup atau ingin menikah maka wiridkan ayat yang dimaksudkan diatas, tidak usah datang ke dukun yang minta berbagaimacam syarat yang bisa merusak akidah kita. Dari pada datang ke dukun meminta sesuatu untuk dijadikan sebagai alat menaikan atau sarana mendapatkan jabatan yang nyata nyata amalan dari dukun dapat merusak iman dan islam kita lebih baik mengamalkan kalimat dalam Al Qur’an.

Semua bacaan tasbih diatas namanya dzikir, karena dzikir itu bisa di artikan mengingat atau menyebut, segala sesuatu yang dilakukan untuk mengingat dan menyebut asma Allah itu di namakan dzikir. Bahkan tidak sampai disitu yang dinamakan dzikir juga adalah segala macam bentuk perbuatan yang dilakukan oleh anggota badan, dan perbuatan demikian baik menurut al Qur’an dan As Sunnah.

Balasan bagi orang orang beriman yang selalu mengingat dan menyebut asma Allah adalah sebagaimana yang tertera dalam Al Qur’an surat Al Ahzab ayat 43 sebagai berikut:   
Artinya: Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.

Menurut ayat diatas bahwa orang orang beriman yang selalu berdzikir dan menyebut asma Allah maka Dia Allah akan mendoakannya. Dalam kitab tafsir para ulama menafsirkan kalimat “yusholli” adalah Allah akan memberikan rahmat Nya. Artinya Allah akan memberikan rahmat Nya kepada orang orang beriman yang selalu berdzikir dan menyebut Asma Allah dalam segala hal. Kalau rahmat Allah sudah Allah diberikan kepada seseorang maka seseorang tersebut akan selamat dunia dan akhirat. Maka untuk mendapatkan rahmat Allah adalah selalu berdikir dan menyebut nama Nya.

Malaikat akan mendoakan bagi orang orang beriman yang selalu berdzikir kepada Allah dan menyebut asma Nya. Maksudnya adalah bahwa Malaikat akan selalu memohonkan ampunan bagi orang orang beriman yang selalu mengingat dan menyebut Asama Allah. Malaikat merupakan makhluk yang sangat suci, makhluk yang selalu patuh dan taat atas perintah Allah dan makhluk yang tidak pernah berbuat maksiat. Kalau makhluk seperti ini yang memintakan ampunan buat orang orang beriman yang senantiasa berdzikir dan menyebut Asma Allah kaya kayanya tidak mungkin Allah menolaknya dan pasti terkabul.

Selain dari demikian bahwa diantara balasan untuk orang orang beriman yang senantiasa bedzikir dan menyebut asma Allah adalah akan dikeluarkan dari kegelapan hidup. Artinya, kalau dalam hidup ini hati terkadang tidak tenang, ekonomi morat marit, rumah tangga berantakan, usaha bangkrut dan masalah hidup selalu saja menghantui maka perbanyaklah berdzikir dan menyebut Asma Allah.

Demikianlah diantara balasan Allah bagi orang orang beriman yang senantiasa berdzikir dan menyebut Asma Allah. Ini janji Allah dan janji Allah pasti benar. Allah tidak mungkin mengingkari janji Nya, tetapi manusia terkadang kurang percaya janji Allah, sehingga tidak mau menjalankan perintah Allah.
Rasulullah SAW bersabda yang berkaitan dengan balasan untuk orang orang beriman yang berkumpul untuk senantiasa berdzikir dan menyebut Asma Allah adalah sebagai berikut:

 لاَ يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ حَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ. 
(رواه مسلم)
Artinya: “Tidaklah satu kaum duduk berdzikir kepada Allah ‘Azza Wajalla’ kecuali mereka akan diliputi oleh para Malaikat, dipenuhi rahmat Allah, ketenangan akan turun kepada mereka dan Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan (Malaikat) yang ada di hadapan-Nya” (HR Muslim).

Menurut hadis diatas, apabila ada sekelompok kaum, komunitas dan majelis dzikir berkumpul untuk berdzikir kepada Allah dan menyebut Asma Nya. Atau dzikirnya di laksanakan dengan sendiri sendiri maka balasan dari Allah adalah:
1.       Diluputi oleh para Malaikat. Pada saat kita berdzikir kepada Allah dan menyebut Asma Nya maka malaikat Allah akan meliputi dan menemani kita. Kita bangga di temani oleh pejabat, atau orang kaya, tapi ini yang menemani adalah malaikat Allah subhanallah…
2.       Dipenuhi rahmat Allah. Artinya bahwa rahmat Allah akan diberikan kepada ummat islam yang senantiasa berdzikir kepada Allah dan menyebut Asma Nya.
3.       Mendapatkan ketenangan. Artinya bahwa Allah akan menurunkan ketenangan terhadap orang orang beriman yang senantiasa berdzikir kepada Nya dan menyebut Asma Nya. Hidup tidak tenang, rumah tangga berantakan dan di kantor banyak masalah yang tiada akhir, maka dengan berdzikir kepada Allah, Allah akan menurunkan ketenangan dalam diri, dalam rumah tangga dan di kantor tempat bekerja.
4.       Allah akan membanggakan dihadapan malaikat. Artinya bahwa orang orang yang senantiasa berdzikir kepada Allah dan menyebut Asmanya akan di banggakan oleh Allah di hadapan malaikatnya. Yang membanggakan kita bukan presiden, bukan menteri, bukan gubernur, bukan bupati dan walikota akan tetapi yang membanggakan kita adalah Allah Tuhan yang menciptakan alam dan seisinya ini.

Oleh karena itu mulailah dari sekarang berdzikir kepada Allah dan menyebut Asma Nya. Gunakan waktu sebaik mungkin untuk senantiasa berdzikir dan jangan di gunakan untuk mencari dunia semata apalagi untuk berma’siat. Na’udzubillah
Hasbunallah
Abdul Hakim Abubakar  





MENJADI PRIBADI BERIMAN DAN BERISTIKOMAH

Akhir akhir ini diberitakan dari media masa dan media cetak sungguh sangat mengerikan. Berita tersebut adalah ada orang yang memutilasi saudaranya sesame manusia, ada anak yang membunuh orang tua kandungnya dan ada orang tua yang membunuh anak kandungnya, setelah dibunuh yang sangat na’as adalah anak tersebut di pendam disamping rumahnya lalu dicor atasnya. Pemakamannya tidak layak sebagaimana layaknya anak manusia yang dikebumikan. Na’udzubillah…..

Melihat kondisi seperti ini, maka muncullah pertanyaan “mengapa ini bisa terjadi”? maka jawaban yang bisa aku berikan adalah “orang yang memutilasi saudaranya, anak yang membunuh orang tuanya, orang tua yang membunuh anaknya tidak memiliki keimanan kepada Allah SWT, sebab orang yang memiliki iman kepada Allah pasti tidak akan melakukan hal tersebut, sedangkan orang yang memiliki iman akan selalu mencintai saudaranya sama seperti mencintai dirinya sendiri. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut:
لايؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه مايحب لنفسه
Artinya: tidak beriman salah seorang diantara kamu sampai dia mencintai saudaranya sama seperti mencintai dirinya sendiri. (HR Bukhari Muslim)

Berkaitan dengan hal demikian Rasulullah menggambarkan tentang keyakinan dan amalan yang bisa dilakuan dalam kehidupan supaya mendapatkan lindungan dan naungan serta kehidupan yang penuh berkah dari Allah SWT. Dalam sebuah hadis terdapat riwayat sebagai berikut:

يارسولالله قل فى الاسلام قولا ل اسأل عنه أحدا غيرك. قال. : قل امنت بالله ثمّ استقم. (رواه مسلم)

Artinya: “wahai Rasulullah, katakana kepadaku suatu ucapan tetntang Islam yang membuat aku tidak perlu bertanya kepada siapapun selain anda.” beliau bersabda, “katakanlah, aku beriman kepada Allah, dan bersikap istikomalah”. (HR Muslim)

Iman menurut bahasa adalah percaya. Sedangkan menurut istilah iman adalah

الايمان هوتصديق ب لقلب واكرارب للسان وعمل ب لأركان

Artinya: “iman itu adalah di yakini dengan hati, di ucapkan dengan lisan dan di amalkan dengan anggota badan”.

Menurut definisi iman diatas bahwa iman harus diyakini oleh hati seyakin yakinnya bahwa Allah itu ada. Bukti adanya Allah adalah adanya makhluk atau ciptaannya. Tidak mungkin makhluk ini muncul dengan sendirinya. Setelah diyakini oleh hati makan keimanan kita harus di ucapkan dengan lisan. Lisan yang mengikrarkan dirinya beriman kepada Allah akan mendapatkan ganjaran dari Allah SWT. Kemudian iman tersebut harus diaplikasikan oleh anggota badan. Tidak sempurna keimanan kalau hanya di yakini oleh hati tampa di ucapkan dan dilakukan oleh anggota badan, dan seterusnya. Buah dari iman adalah menta’ati Allah dan Rasulnya. Coba perhatikan firman Allah dalam surat Al Hujurat ayat 14 sebagai berikut:

 قَالَتِ اْلأَعْرَابُ ءَامَنَّا قُل لَّمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِن قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ اْلإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ وَإِن تُطِيعُوا اللهَ وَرَسُولَهُ لاَيَلِتْكُم مِّنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا إِنَّ اللهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Artinya: “Orang-orang Arab Badwi itu berkata:"Kami telah beriman".Katakanlah (kepada mereka):"Kamu belum beriman,tetapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu, dan jika kamu ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada akan mengurangi sedikitpun (pahala) amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. 49:14)

Menurut ayat diatas bahwa iman tidak harus di ucapkan tapi juga harus di masukkan kedalam hati dan di yakini sepenuhnya serta di buktikan dengan menta’ati Allah dan Rasulullah SAW. Kalau kita menta’ati Allah dan Rasulnya maka balasan dariNya adalah pahala yang sangat besar.

Keimanan kita kepada Allah harus di pertahankan sampai akhir hayat, atau bahasa lainnya adalah beristikomah. Perhatikan juga firman Allah dalam surat Hud ayat 112 sebagai berikut:
 فَاسْتَقِمْ كَمَآأُمِرْتَ وَمن تَابَ مَعَكَ وَلاَتَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيٌر
Artinya: “Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. 11:112)

Orang yang beriman kepada Allah kemudian mempertahakan keimanannya dan istikomah terhadap amal soleh maka orang tersebut akan senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah dan para malaikatNya. Perhatikan firman Allah dalam surat Fushshilat ayat 30-31 sebagai berikut:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلاَئِكَةُ أَلآتَخَافُوا وَلاَتَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ0 نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي اْلأَخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَاتَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَاتَدَّعُونَ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:"Rabb kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan):"Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. (QS. 41:30-31)

Dalam ayat diatas di jelaskan orang yang mengatakan Tuhan saya adalah Allah dan istikomah. Maksud dari istikomah menurut tafsir tanwiruk maqbis tafsir Ibnu Abbas adalah “istikomah terhadap keimanan dan tidak mengkufurkan Allah. Sedangkan dalam tafsir al Munir karya Syekh Nawawi Al Bantani istikomah adalah teguh pendirian untuk mengamalkan perbuatan perbuatan yang baik. Siapa yang melakukan hal diatas maka balasan dari Allah adalah sebagai berikut:
1.      تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلاَئِكَةُ mereka akan kedatangan malaikat yang selalu melindunginya. Atau dengan istilah lain mereka akan mendapatkan pembantu dari Allah berupa malaikat yang diturunkan Allah.
2.      أَلآتَخَافُوا وَلاَتَحْزَنُوا mereka yang beriman dan istikomah mempertahankan keimanan serta istikomah untuk beramal sholah adalah tidak akan sedih dan takut serta gentar.
3.      Mereka yang beriman dan istikomah mempertahankan keimanan serta istikomah untuk beramal sholeh dijanjikan untuk mereka adalah surga. Ini janji Allah, janji Allah pasti benarnya. Kalau janji kita bahkan pemimpin bisa benar terkadang juga diingkari.
4.      نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي اْلأَخِرَةِ merea yang beriman dan istikomah mempertahankan keimanan dan istikomah terhadap amal sholeh maka balasan bagi mereka adalah selama hidup ini akan dilindungi oleh Allah dan para malaikatnya. Oleh karena itu tidak usah minta perlindungan kepada dukun yang mengajarkan kesesatan dan kemusyrikan tapi cukup kita istikomah dalam amal sholeh, mengikuti nasehat para ulama dan kiyai, dimana para ulama dan kiyai akan mengajarkan kepada kita untuk mempertahankan keimanan dan istikomah dalam amal sholeh.

Siapa yang beriman dan istikomah maka orang tersebut tidak akan memutilasi saudaranya, orang tua tidak akan membunuh anaknya dan anaknya tidak akan membunuh orang tuanya serta kita tidak akan melakukan kemungkaran dan kemaksiatan. Jangan putus asa tapi tetaplah istikomah.

Hasbunallah
Abdul Hakim Abubakar El Kahir