Selasa, 16 April 2013


MENJADI PRIBADI BERIMAN DAN BERISTIKOMAH

Akhir akhir ini diberitakan dari media masa dan media cetak sungguh sangat mengerikan. Berita tersebut adalah ada orang yang memutilasi saudaranya sesame manusia, ada anak yang membunuh orang tua kandungnya dan ada orang tua yang membunuh anak kandungnya, setelah dibunuh yang sangat na’as adalah anak tersebut di pendam disamping rumahnya lalu dicor atasnya. Pemakamannya tidak layak sebagaimana layaknya anak manusia yang dikebumikan. Na’udzubillah…..

Melihat kondisi seperti ini, maka muncullah pertanyaan “mengapa ini bisa terjadi”? maka jawaban yang bisa aku berikan adalah “orang yang memutilasi saudaranya, anak yang membunuh orang tuanya, orang tua yang membunuh anaknya tidak memiliki keimanan kepada Allah SWT, sebab orang yang memiliki iman kepada Allah pasti tidak akan melakukan hal tersebut, sedangkan orang yang memiliki iman akan selalu mencintai saudaranya sama seperti mencintai dirinya sendiri. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut:
لايؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه مايحب لنفسه
Artinya: tidak beriman salah seorang diantara kamu sampai dia mencintai saudaranya sama seperti mencintai dirinya sendiri. (HR Bukhari Muslim)

Berkaitan dengan hal demikian Rasulullah menggambarkan tentang keyakinan dan amalan yang bisa dilakuan dalam kehidupan supaya mendapatkan lindungan dan naungan serta kehidupan yang penuh berkah dari Allah SWT. Dalam sebuah hadis terdapat riwayat sebagai berikut:

يارسولالله قل فى الاسلام قولا ل اسأل عنه أحدا غيرك. قال. : قل امنت بالله ثمّ استقم. (رواه مسلم)

Artinya: “wahai Rasulullah, katakana kepadaku suatu ucapan tetntang Islam yang membuat aku tidak perlu bertanya kepada siapapun selain anda.” beliau bersabda, “katakanlah, aku beriman kepada Allah, dan bersikap istikomalah”. (HR Muslim)

Iman menurut bahasa adalah percaya. Sedangkan menurut istilah iman adalah

الايمان هوتصديق ب لقلب واكرارب للسان وعمل ب لأركان

Artinya: “iman itu adalah di yakini dengan hati, di ucapkan dengan lisan dan di amalkan dengan anggota badan”.

Menurut definisi iman diatas bahwa iman harus diyakini oleh hati seyakin yakinnya bahwa Allah itu ada. Bukti adanya Allah adalah adanya makhluk atau ciptaannya. Tidak mungkin makhluk ini muncul dengan sendirinya. Setelah diyakini oleh hati makan keimanan kita harus di ucapkan dengan lisan. Lisan yang mengikrarkan dirinya beriman kepada Allah akan mendapatkan ganjaran dari Allah SWT. Kemudian iman tersebut harus diaplikasikan oleh anggota badan. Tidak sempurna keimanan kalau hanya di yakini oleh hati tampa di ucapkan dan dilakukan oleh anggota badan, dan seterusnya. Buah dari iman adalah menta’ati Allah dan Rasulnya. Coba perhatikan firman Allah dalam surat Al Hujurat ayat 14 sebagai berikut:

 قَالَتِ اْلأَعْرَابُ ءَامَنَّا قُل لَّمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِن قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ اْلإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ وَإِن تُطِيعُوا اللهَ وَرَسُولَهُ لاَيَلِتْكُم مِّنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا إِنَّ اللهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Artinya: “Orang-orang Arab Badwi itu berkata:"Kami telah beriman".Katakanlah (kepada mereka):"Kamu belum beriman,tetapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu, dan jika kamu ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada akan mengurangi sedikitpun (pahala) amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. 49:14)

Menurut ayat diatas bahwa iman tidak harus di ucapkan tapi juga harus di masukkan kedalam hati dan di yakini sepenuhnya serta di buktikan dengan menta’ati Allah dan Rasulullah SAW. Kalau kita menta’ati Allah dan Rasulnya maka balasan dariNya adalah pahala yang sangat besar.

Keimanan kita kepada Allah harus di pertahankan sampai akhir hayat, atau bahasa lainnya adalah beristikomah. Perhatikan juga firman Allah dalam surat Hud ayat 112 sebagai berikut:
 فَاسْتَقِمْ كَمَآأُمِرْتَ وَمن تَابَ مَعَكَ وَلاَتَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيٌر
Artinya: “Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. 11:112)

Orang yang beriman kepada Allah kemudian mempertahakan keimanannya dan istikomah terhadap amal soleh maka orang tersebut akan senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah dan para malaikatNya. Perhatikan firman Allah dalam surat Fushshilat ayat 30-31 sebagai berikut:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلاَئِكَةُ أَلآتَخَافُوا وَلاَتَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ0 نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي اْلأَخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَاتَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَاتَدَّعُونَ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:"Rabb kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan):"Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. (QS. 41:30-31)

Dalam ayat diatas di jelaskan orang yang mengatakan Tuhan saya adalah Allah dan istikomah. Maksud dari istikomah menurut tafsir tanwiruk maqbis tafsir Ibnu Abbas adalah “istikomah terhadap keimanan dan tidak mengkufurkan Allah. Sedangkan dalam tafsir al Munir karya Syekh Nawawi Al Bantani istikomah adalah teguh pendirian untuk mengamalkan perbuatan perbuatan yang baik. Siapa yang melakukan hal diatas maka balasan dari Allah adalah sebagai berikut:
1.      تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلاَئِكَةُ mereka akan kedatangan malaikat yang selalu melindunginya. Atau dengan istilah lain mereka akan mendapatkan pembantu dari Allah berupa malaikat yang diturunkan Allah.
2.      أَلآتَخَافُوا وَلاَتَحْزَنُوا mereka yang beriman dan istikomah mempertahankan keimanan serta istikomah untuk beramal sholah adalah tidak akan sedih dan takut serta gentar.
3.      Mereka yang beriman dan istikomah mempertahankan keimanan serta istikomah untuk beramal sholeh dijanjikan untuk mereka adalah surga. Ini janji Allah, janji Allah pasti benarnya. Kalau janji kita bahkan pemimpin bisa benar terkadang juga diingkari.
4.      نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي اْلأَخِرَةِ merea yang beriman dan istikomah mempertahankan keimanan dan istikomah terhadap amal sholeh maka balasan bagi mereka adalah selama hidup ini akan dilindungi oleh Allah dan para malaikatnya. Oleh karena itu tidak usah minta perlindungan kepada dukun yang mengajarkan kesesatan dan kemusyrikan tapi cukup kita istikomah dalam amal sholeh, mengikuti nasehat para ulama dan kiyai, dimana para ulama dan kiyai akan mengajarkan kepada kita untuk mempertahankan keimanan dan istikomah dalam amal sholeh.

Siapa yang beriman dan istikomah maka orang tersebut tidak akan memutilasi saudaranya, orang tua tidak akan membunuh anaknya dan anaknya tidak akan membunuh orang tuanya serta kita tidak akan melakukan kemungkaran dan kemaksiatan. Jangan putus asa tapi tetaplah istikomah.

Hasbunallah
Abdul Hakim Abubakar El Kahir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar